Di dalam kehidupan kita sebagai hamba Allah SWT, sudah menjadi keutamaan buat umat manusia khususnya para Muslim untuk saling memberi manfaat di antara satu sama lain. Tidak perlu untuk menjadi seseorang yang disegani, apalagi ditakuti. Tetapi jadilah seseorang yang berguna bagi siapa pun di sekeliling kita. Kita wujudkan jiwa kepemimpinan dalam diri kita, agar diri kita boleh menjadi seseorang yang menjadi mentor kepada orang lain.
Rasulullah SAW mendidik kita agar menjadi orang yang paling bermanfaat kepada orang lain. Sabda Rasulullah SAW.:
“Makhluk (secara umum) adalah Hamba Allah swt, maka mereka (para makhluk) yang paling dicintai oleh Allah swt adalah yang memberikan manfaat kepada Hamba Allah swt (yang lainnya).” (HR ath-Thabrani)
Namun, masih terdapat lagi sekumpulan manusia yang sanggup menyusahkan orang lain demi untuk kepentingan peribadi. Golongan seperti ini akan muflis di hari akhirat kelak. Ini sebagaimana firman Allah SWT:
“Sesiapa yang mengganggu dan menyakiti lelaki beriman serta wanita beriman tanpa apa-apa kesalahan yang mereka lakukan, maka sesungguhnya mereka memikul kesalahan (buhtan) dan berbuat dosa yang amat nyata.” (QS Al-Ahzab: 58)
Lihat, betapa beratnya dosa menyusahkan orang lain itu, ia tidak akan hilang hanya dengan bertaubat kepada Allah SWT selagi tidak meminta maaf dan halal daripada mereka. Justeru, jadilah orang yang paling hampir dan dicintai Allah SWT dengan memberikan manfaat kepada keluarga, rakan sekerja dan sahabat. Kita juga dituntut untuk menjadi manusia yang bermanfaat kepada organisasi, masyarakat, negara dan agama.
Sumber: Laman Web UTM (people@utm) dan Berita Harian “Manusia susahkan orang, jadi muflis akhirat” (26 Februari 2019)