Tidak pernah dinafikan setiap manusia di muka bumi ini pernah menyakiti dan disakiti. Namun, sebagai umat Islam yang memegang penuh ajaran al-Quran dan As-Sunnah, kita dituntut agar tidak sesekali menyimpan perasaan dendam terhadap manusia yang menyakiti diri kita sebaliknya bersabar, berserah kepada Allah dan mendoakan kesejahteraannya.
Ada salah satu petikan kata dari As-Syahid Imam Hassan Al-Banna yang berbunyi: “Jadilah seperti pokok, saat orang membaling batu kepadamu, kau membalasnya dengan buah yang ranum.”
Petikan kata di atas jelas menerangkan bahawa kita sebagai umat Islam tidak digalakkan untuk membalas balik perbuatan buruk orang lain terhadap kita sebaliknya kita hendaklah membalasnya dengan suatu kebaikan. Ya, memang benar ia seakan nampak tidak adil, tetapi jika kita membalas perbuatan buruk dengan perbuatan buruk, bukankah orang lain akan menilai kita tidak ubah seperti si pelaku tersebut? Islam itu adalah agama kedamaian dan bukan agama yang ekstrerim, mengapa kita harus mengikut sifat barbarian golongan kuffar untuk membalas dendam?
Sabda Rasulullah SAW: “Harta tidak akan berkurangan dengan sebab sedekah. Dan Allah tidak menambah kepada seseorang hamba dengan sebab kemaafan yang diberikan (kepada orang lain), melainkan kemuliaan dan tiada merendah diri seseorang itu melainkan Allah akan mengangkatkan darjatnya.” (Riwayat Muslim)
Ingat, jadilah seperti pokok yang saat disakiti apabila orang membaling batu, namun membalasnya dengan buah yang ranum. Begitu juga kita saat disakiti, maka balaslah dengan perbuatan sabar, berdoa dan tawakkal segala-galanya kepada Allah SWT. Nescaya hati kita akan lebih tenang kerana kita sudah meletakkan sandaran sepenuhnya kepada Allah SWT untuk membalas perbuatan mereka.
Allah SWT berfirman:
“Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi, jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Al-Nahl: 126 – 128)
Sumber: Sinar Harian “Allah akan meninggikan darjat mereka yang maafkan orang lain” (24 Januari 2020)