Home Kemanusiaan/Motivasi BERTOLERANSI SESAMA MANUSIA AGAR HIDUP DIBERKATI ALLAH SWT

BERTOLERANSI SESAMA MANUSIA AGAR HIDUP DIBERKATI ALLAH SWT

1105
0

Toleransi. Apa yang dimaksudkan dengan toleransi? Toleransi dalam Islam atau bahasa Arab disebut al-tasamuh iaitu sikap bertimbang rasa. Pernah atau tidak seumur hidup kita untuk bersikap toleransi sesama Muslim? Sifat toleransi di dalam Islam tertulis di al-Quran di dalam surah al-Mumtahanan ayat 8-9 yang bermaksud:

“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Dalam surat tersebut, Allah SWT telah memerintahkan agar setiap Muslim berperilaku baik kepada semua manusia selama ia tidak bersangkutan dengan urusan agama. Hal ini juga menjelaskan bagaimana batasan toleransi dalam Islam. Sifat toleransi dalam hubungan kaum ialah sikap tolak ansur dan memahami perbezaan serta kepelbagaian agama, budaya dan sistem nilai yang wujud dalam masyarakat. Antaranya, memahami hak golongan majoriti dan minoriti, mempunyai sifat keterbukaan, kesederhanaan serta menjauhi sifat taksub atau radikal.

Nilai atau sikap toleransi menurut pandangan Islam berdasarkan apa dimodelkan Nabi Muhammad SAW seperti nilai ditunjukkan Baginda terhadap ahli keluarga yang tidak memeluk agama Islam, layanan terhadap penduduk Makkah dan bekas musuh semasa mereka menyerah diri. Nabi SAW melarang orang Islam daripada menzalimi tahanan atau Muslim yang berdosa, malah Baginda sendiri tidak bertindak keterlaluan atau keras dalam mana-mana pun keadaan itu.

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah SAW:

“Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?” maka Baginda bersabda: “Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi bertoleransi).” (HR Bukhari)

Oleh itu, adalah menjadi kewajipan bagi diri kita sebagai umat Islam untuk saling bertoleransi sesama manusia tidak kira sama ada sesama Islam ataupun tidak. Allah SWT membenci hamba-hambaNya yang mempunyai sikap saling membenci, bermusuhan dan iri hati sesama manusia lainnya. Kita sebagai khalifah di bumi Allah ini haruslah sentiasa melakukan kebaikan terhadap semua makhluk agar kehidupan kita diberkati Allah di dunia dan di akhirat.

Sumber: Berita Harian “Nilai sejagat dalam Islam, agama Timur pupuk perpaduan” (20 April 2019)