Agama Islam bukan satu agama yang terlalu berlebih-lebihan dan melampaui batas kemampuan manusia untuk melakukan atau mengamalkannya. Islam menganjurkan umatnya untuk lemah lembut dan besederhana dalam beramal. Sekiranya melampaui batas dalam agama, pasti akan terputus amalnya dan ektrem terhadap agama akibatnya adalah lebih dekat kepada kebinasaan dan bahaya.
Antara tanda-tanda sikap ektrem dalam beragama adalah:
i. Fanatik pada satu pendapat dan tidak mengakui petanda lain;
ii. Mewajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan Allah SWT;
iii. Memperberatkan atau melebih-lebihkan sesuatu amalan;
iv. Buruk sangka terhadap manusia;
v. Terjerumus ke dalam jurang mengkafirkan orang lain; dan
vi. Bersikap kasar dan keras (hanya boleh di medan perang dan melaksanakan hukuman)
Justeru itu, tetaplah besederhana dalam agama, tidak terlalu sedikit amalannya dan tidak terlalu ekstrem atau berlebihan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya agama ini mudah. Tidak ada seorang pun yang mempersulit agama melainkan dia akan dikalahkannya. Maka luruslah dalam beramal, dekatilah (tingkat kesempurnaan), dan bergembiralah, dan mintalah pertolongan kepada Allah SWT pada pagi, petang, dan akhir malam.” Pada lafaz lain disebutkan, “…Berlaku sederhanalah (tidak berlebihan), berlaku sederhanalah, nescaya kalian akan sampai (pada tujuan).” – Hadis riwayat Al-Bukhari
Sumber: Syarah Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi